memang apa yang kau harapkan akan menjadi penawar penatku?
Saat tawamu tak terdengar di telingaku barang sehari,
memang apa yang kau harapkan bisa menjadi alasanku tersenyum di tidurku?
Aku merindukanmu, lebih besar dari rasa rindu yang dipendam kembang api kepada langit Januari,
pada bulan kedua.
Kau terlalu jauh untuk ku tempuh,
terlalu dalu untuk ku hirup.
Dan aku terlalu merindukanmu,
untuk tidak menjadi gila, esok pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar